Senin, 29 April 2013

Asal mula tradisi hari Valentine

Pada setiap tanggal 14 Februari, warga dunia akan merayakan Hari Valentine atau lazim disebut Hari Kasih Sayang. Warna merah muda mendominasi toko-toko penjual cokelat, bunga, dan pernak-pernik lainnya.
Entah sejak kapan perayaan ini mendunia. Ada banyak versi tentang asal mula Valentine. Salah satu kisah yang terkenal adalah perayaan kasih sayang yang dibumbui kisah ”esek-esek”.

Pesta yang mengandung unsur seksual itu diangkat dari perayaan Lupercalia dalam tradisi Romawi setiap tanggal 14 Februari.

Bangsa Romawi merayakannya dalam rangka menghormati dewa kesuburan Februata Juno. Lupercalia diawali dengan undian memperebutkan seorang wanita. Orang yang mendapatkan undian akan hidup bersama sang wanita selama satu tahun. Jadi, perayaan kasih sayang menurut tradisi Romawi kuno bukan pelampiasan seks sesaat.

Sementara tradisi itu berjalan terus, tampillah Valentine, seorang biarawan Katolik. Valentine dihukum mati oleh Kaisar Claudius II karena menentang peraturan yang melarang pemuda Romawi menjalin cinta menjelang keberangkatannya ke medan perang.

Sang Kaisar beranggapan ikatan kasih dan batin dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai hanya akan melemahkan daya tempur pemuda Romawi. Oleh karena itu, Kaisar melarang kaum pria Romawi menjalin hubungan cinta, bertunang¬an, ataupun menikah.

Valentine tergerak untuk melakukan sesuatu. Secara diam-diam, pasangan muda-mudi yang saling jatuh cinta dikumpulkan. Pasangan-pasangan itu mendapatkan renungan dari Valentine. Bahkan, Valentine memberi mereka sakramen pernikahan.

Aksi ini diketahui oleh Kaisar. Valentine dipenjara dan dijatuhi hukuman mati. Selain menentang aturan Kaisar, dia juga menolak mengakui dewa-dewa Romawi.

Selama Valentine dipenjara, terjadi suatu keajaiban melalui perantaranya. Kebutaan yang dialami Julia, anak sipir penjara, sembuh. Sepeninggal Valentine, Paus Gelasius I menetapkan 14 Februari sebagai hari peringatan St Valentine pada tahun 496.

Melalui peringatan St Valentine ini, gereja membaptis dan memberi makna baru atas perayaan Romawi kuno itu. Mulai saat itulah, perayaan 14 Februari berubah makna, dari upacara seksual menjadi perayaan kasih sayang tahunan.

sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/13/05062261/Asal.Mula.Tradisi.Valentine.s.Day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar