Prof. Poorwo Soedarmo
adalah nama resmi beliau yang tercantum dalam buku biografi beliau :
Gizi dan Saya, yang diterbitkan oleh Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia tahun 1995. Banyak generasi penerus beliau tahun
1990an menulisnya dengan "oe" atau "u" - Poerwo/Purwo Soedarmo. Dalam
tulisan pendek ini saya singkat dengan PS.
PS lahir di Malang 20 Februari 1904, lulus sekolah kedokteran STOVIA
tahun 1927 dan mendapat ijazah dokter di zaman Jepang dari Ida Gaigako.
Poorwo Soedarmo tinggal di Banten, Jakarta Barat, selama Pendudukan
Jepang di Indonesia. Ia bekerja sebagai kepala pelayanan medis sampai
1948. Ia kemudian dikeluarkan selama masa muncul kemerdekaan Indonesia
dan pergi sebagai dokter kapal pada "Polodarus" (a Blue Funnel
kapal-line) ke Belanda selama enam bulan dan kemudian ke London pada
tahun 1949. Ini adalah titik balik dalam orientasi karirnya terhadap
nutrisi gizi seimbang.
Sewaktu di London School of Hygiene and Tropical Medicine , ia melakukan
penelitian di malaria dan peran DDT dalam kontrol dengan Prof McDonald,
tetapi juga mengembangkan minat di bidang nutrisi dengan Profesor
Platt. Dia menyadari penyakit seperti gizi, seperti dermatologis
manifestasi kwashiorkor, yang sebelumnya tidak pernah dihargai di
Indonesia.
Setelah kembali ke Indonesia ia mendirikan sekolah diet dengan bantuan
ahli gizi Belanda yang tinggal di bawah kontrak di Indonesia setelah
kemerdekaan. "Akademi Gizi" didirikan pada tahun 1952 dan sekolah diet
mulai beroperasi pada tahun 1950.
Mulai tertarik dan belajar ilmu Gizi di Post Graduate Institute, London
(1949) dan Institute of Nutrition, Manila (1950). Kemudian mendalami
ilmu itu di School of Public Health and Nutrition, Harvard University
(1954-1955) dan di Institute of Nutrition Sciences, Columbia University,
New York (1960).
PS adalah guru besar pertama ilmu gizi di KFUI (1958) dan membuka Bagian
Ilmu Gizi Pertama di FKUI, dan mendapat Doctor Honoris Causa dalam ilmu
kedokteran, FKUI (1975). Setelah kematian istri pertamanya, ia menikah
Djoeweriah (lahir 1920 di Jakarta), seorang ekonom Indonesia mencatat
rumah. Dia memiliki delapan anak, 21 cucu dan empat cicit. Salah seorang
putranya adalah Profesor Sumarmo Poorwo Soedarmono , penasihat Menteri
Kesehatan Indonesia.
Mendirikan Akademi Ahli Diit dan Nutrisionis, yang kemudian menjadi
Akademi Gizi, Diektur Lembaga Makanan Rakyat KemKes (1952-1059), orang
pertama yang memperkenalkan ilmu Home Economics di Indonesia (1957),
sekarang dikenal dengan Ilmu Kesejahteraan Keluarga. Pak Poorwo
meninggal pada tgl 13/3/2003 di
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa PS adalah Bapak Gizi Indonesia,
karena beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan, merintis dan
mengembangkan pengetahuan tentang gizi dan ketenagaan gizi di Indonesia.
Ribuan tenaga gizi dengan berbagai tingkatan Diploma sampai S3 dan
gurubesar, bermula dari gagasan dan perjuangan PS ditahun 1950an awal
berkembangnya ilmu gizi di Indonesia. Selain diakui sebagai bapak gizi
Indonesia oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) pada tahun 1969,
beliau adalah juga penerima Bintang Mahaputra Utama tahun 1992 dari
Pemerintah atas jasanya mengembangkan gizi. Banyak tanda penghargaan
lain yang diterima pak Poorwo, begitu mahasiswanya dulu memanggil
beliau.
"Prinsipnya, nikmati semua makanan, namun konsumsi secara minimal.
Perbanyak sayuran dan buah, sedikit karbohidrat dan hindari lemak,"
ungkapnya. Persatuan Ahli Gizi Indonesia mengangkatnya sebagai "Perintis
Ilmu Gizi dan Perintis Utama Pengembangannya di Indonesia" tahun 1969.
Atas jasa-jasanya, ayah delapan anak, salah satunya Prof Dr dr Soemarmo
Soenarjo Poorwo Soedarmo SpA, ini dianugerahi Bintang Mahaputra Utama
(1992) dan piagam penghargaan Ksatria Bakti Husada Kelas I (1993) dari
Departemen Kesehatan.
PS juga dikenal sebagai penggagas slogan Empat Sehat Lima Sempurna pada
tahun 1950an yang sangat dikenal diberbagai lapisan masyarakat sampai
saat ini. Dengan slogan ini PS dengan LMRnya mempopulerkan gizi secara
praktis, dan membuat masyarakat dan pemerintah Indonesia mulai sadar
gizi pada awal tahun 1960an. Kalaupun saat ini slogan Empat Sehat Lima
Sempurna telah diganti dengan Gizi Seimbang, oleh karena ilmu gizi terus
berkembang.
Itu tidak berarti nama PS dilupakan orang tetapi tetap tercatat dalam
sejarah perkembangan ilmu pengetahun gizi sebagai perintis dan bapak
ilmu gizi Indonesia, sebagaimana Lavoisier
(1743-1794) selain dikenal sebagai bapak ilmu kimia, juga dikenal
sebagai bapak ilmu gizi dunia yang merintis penemuan ilmu gizi diawal
abad ke 19. Demikian juga Wilbur Atwater, bapak gizi Amerika Serikat
(1844-1907), seorang sarjana kimia pertanian yang pertama kali
menganalisa dan menemukan komposisi zat-zat gizi dalam bahan makanan.
Meskipun tidak diumumkan sebagai bapak gizi, tiap negara mempunyai tokoh
yang merintis perkembangan gizi dinegara masing-masing seperti Gopalan
(India), Toisho (Jepang), Aree Valyasevi (Thailand).
Pak Poorwo meninggal pada tgl 13/3/2003 di Jakarta pada usia 99 tahun, dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata.
sumber : http://www.kolombiografi.com/2014/01/biografi-poorwo-soedarmo-pencetus-4.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar